เงื่อนไขและค่าสเปรดที่ดีที่สุดของเรา

EUR/USD menemukan support temporer di sesi Eropa hari Jumat setelah turun ke dekat 1,0220 pada hari Kamis, level terendah yang terlihat dalam lebih dari dua tahun. Para ahli pasar melihat pasangan mata uang ini jatuh lebih jauh ke level paritas karena divergensi pandangan Federal Reserve (The Fed) - European Central Bank (ECB) pada prospek kebijakan moneter.
Di sisi kiri Atlantik, para pejabat The Fed telah memandu penurunan suku bunga yang lebih sedikit pada tahun 2025, sementara di sisi kanan, para pengambil kebijakan ECB melihat kelanjutan siklus pelonggaran kebijakan pada laju saat ini.
Menurut dot plot terbaru dalam Ringkasan Proyeksi Ekonomi The Fed, para pejabat The Fed melihat Federal fund rate menuju 3,9% pada akhir tahun. Ini mengindikasikan bahwa para pengambil kebijakan memprakirakan dua kali penurunan suku bunga tahun ini, dibandingkan dengan empat kali yang diprakirakan pada bulan September.
Para pelaku pasar juga telah menurunkan prakiraan The Fed dovish. Mereka memprakirakan kebijakan-kebijakan di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, seperti imigrasi yang ketat, tarif impor yang lebih tinggi, dan pajak yang lebih rendah, dapat mendorong laju pertumbuhan dan tekanan inflasi di ekonomi Amerika Serikat (AS).
Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun tipis pada hari Jumat namun masih dekat level tertinggi dalam dua tahun terakhir, di atas 109,00.
Ke depannya, para investor akan memperhatikan sejumlah indikator ekonomi terkait pasar tenaga kerja AS, yang akan mempengaruhi ekspektasi suku bunga The Fed. Saat ini, The Fed hampir pasti akan mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50% pada pertemuan kebijakan Januari.
Pada sesi Jumat, Dolar AS akan dipandu oleh data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur ISM AS untuk bulan Desember, yang akan dipublikasikan pada pukul 15:00 GMT (22:00 WIB). IMP diprakirakan tetap di 48,4, mengindikasikan bahwa aktivitas sektor manufaktur mengalami kontraksi dengan laju yang stabil.
EUR/USD menghadapi sell-off tajam setelah menembus di bawah terendah dua tahun 1,0330 pada hari Kamis. Prospek pasangan mata uang ini secara luas bearish karena Exponential Moving Average (EMA) 20-minggu di 1,0620 menurun.
Relative Strength Index (RSI) 14-minggu turun ke dekat 30,00, mengindikasikan momentum penurunan yang kuat. Namun, sedikit pemulihan tidak dapat dikesampingkan karena osilator momentum telah berubah menjadi oversold.
Melihat ke bawah, pasangan mata uang ini dapat menemukan support di dekat support angka bulat 1,0100. Sebaliknya, tertinggi mingguan di 1,0458 akan menjadi penghalang utama bagi para pembeli Euro.
Euro adalah mata uang untuk 19 negara Uni Eropa yang termasuk dalam Zona Euro. Euro adalah mata uang kedua yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah Dolar AS. Pada tahun 2022, mata uang ini menyumbang 31% dari semua transaksi valuta asing, dengan omzet harian rata-rata lebih dari $2,2 triliun per hari. EUR/USD adalah pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia, menyumbang sekitar 30% dari semua transaksi, diikuti oleh EUR/JPY (4%), EUR/GBP (3%) dan EUR/AUD (2%).
Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, adalah bank cadangan untuk Zona Euro. ECB menetapkan suku bunga dan mengelola kebijakan moneter. Mandat utama ECB adalah menjaga stabilitas harga, yang berarti mengendalikan inflasi atau merangsang pertumbuhan. Alat utamanya adalah menaikkan atau menurunkan suku bunga. Suku bunga yang relatif tinggi – atau ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi – biasanya akan menguntungkan Euro dan sebaliknya. Dewan Pengurus ECB membuat keputusan kebijakan moneter pada pertemuan yang diadakan delapan kali setahun. Keputusan dibuat oleh kepala bank nasional Zona Euro dan enam anggota tetap, termasuk Presiden ECB, Christine Lagarde.
Data inflasi Zona Euro, yang diukur dengan Indeks Harga Konsumen yang Diharmonisasikan (HICP), merupakan ekonometrik penting bagi Euro. Jika inflasi naik lebih dari yang diharapkan, terutama jika di atas target 2% ECB, maka ECB harus menaikkan suku bunga untuk mengendalikannya kembali. Suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan suku bunga negara-negara lain biasanya akan menguntungkan Euro, karena membuat kawasan tersebut lebih menarik sebagai tempat bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi Euro. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, ketenagakerjaan, dan survei sentimen konsumen semuanya dapat memengaruhi arah mata uang tunggal. Ekonomi yang kuat baik untuk Euro. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong ECB untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat Euro. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Euro kemungkinan akan jatuh. Data ekonomi untuk empat ekonomi terbesar di kawasan Euro (Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol) sangat penting, karena mereka menyumbang 75% dari ekonomi Zona Euro.
Rilis data penting lainnya bagi Euro adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi barang ekspor yang sangat diminati, maka nilai mata uangnya akan naik murni dari permintaan tambahan yang diciptakan oleh pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca yang negatif.